Sistem Peringatan dini Tsunami via SMS

Sejak terjadinya Tsunami yang dahsyat di indonesia tepatnya pada daerah Aceh dan sekitarnya pada 26 Desember 2004, kini mulai dikembangkan sistem peringatan dini mengenai tsunami(Tsunami Early Warning System/TEWS) melalui sms, berdasarkan data yang diperoleh dari Intergovernmental Ocea-nographic Commision of UNESCO, International Tsunami Information Centre, dan Jakarta Tsunami Information Centre, Indonesia pernah mengalami teletsunami atau tsunami yang berasal dari sumber yang jangkauannya lebih dari 1.000 km. Tsunami yang jarang terjadi namun memiliki daya rusak tinggi ini pernah menerpa daratan Indonesia pada 27 Agustus 1883 di Krakatau.

Indonesia sendiri menerima bantuan beberapa unit buoy dari Jerman, Norwegia, dan beberapa negara sahabat. Bahkan beberapa waktu lalu, Indonesia juga telah menerima bantuan satu unit buoy dari Amerika Serikat.

Sekadar informasi, Buoy adalah sebuah alat pendeteksi tsunami (Deep-Ocean Assessment and Reporting of Tsunami/DART) yang terapung di permukaan laut dan merupakan bagian dari skema teknologi TEWS yang disandingkan dengan perangkat OBU (Ocean Bottom Unit) yang terpasang di dasar laut. OBU dipasang bersama seismometer untuk mendeteksi kekuatan gempa di dasar laut. Ketika terjadi getaran gempa, OBU akan mengirimkan informasi kekuatan gempa ke buoy yang dilengkapi dengan penerima GPS (Global Positioning System) untuk memberikan data tentang posisi derajat lintang dan derajat bujur unit yang terapung. Kemudian, Buoy secara real-time memancarkan informasi lewat satelit pemancar untuk diteruskan ke master station yang ada di daratan. Jika kekuatan gempa mengindikasikan tsunami maka pihak terkait yang berada di master station langsung memberikan informasi ke beberapa institusi untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat berupa alarm maupun penyiaran darurat radio dan televisi.

Nah, meski kerap menerima bantuan dari beberapa negara, Ridwan Djamaluddin, kepala Pusat Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, menampik anggapan bahwa Indonesia bergantung pada bantuan asing. Dia mengklaim pihaknya telah mampu membuat buoy lewat proses alih teknologi dari peneliti negara asing. Malah untuk proyek ini, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp 5 miliar dari APBN untuk produksi satu unit buoy berikut biaya risetnya.

“Setelah sempat tertunda dalam beberapa bulan karena proses pengadaan sensor yang harus dibuat, satu unit buoy buatan Indonesia telah terpasang di selatan Selat Sunda. Saat ini, BPPT tengah mengembangkan lima unit buoy yang diluncurkan pada akhir tahun 2008,” ujarnya kepada e-Indonesia. Ditargetkan, dari 22 buoy yang rencananya akan terpasang di sepanjang perairan selatan hingga ke utara Indonesia, 10 di antaranya harus merupakan buatan dari peneliti lokal.

Untuk lebih memaksimalkan penyampaian informasi kepada warga diperlukan alat telekomunikasi yang bisa dengan cepat menyebarkan peringatan dini, telepon genggam adalah alat telekomunikasi yang saat ini menjadi kebutuhan banyak orang dan hampir setiap warga memilikinya. Program TEWS(Tsunami Early Warning System) via sms merupakan cara yang paling mudah untuk menyampaikan peringatan kepada warga. Berikut ini adalah skema dari sistem real time TEWS :

skema tews

Dari penjelasan diatas diharapkan dalam beberapa tahun kedepan sistem peringatan sepertin ini bisa digunakan dan dekembangkan dengan maksimal di Indonesia untuk mengurangi jatuhnya korban yang lebih banyak.

Sumber : http://www.majalaheindonesia.com/seluler-tsunami.htm

Pengenalan IT Forensik

Pengenalan IT Forensik

Kita semua tahu bahwa kebutuhan untuk sertifikasi keamanan meningkat, tapi berapa banyak dari kita telah mempertimbangkan aspek keamanan komputer alternatif: kejahatan di dunia maya atau yang biasa disebut dengan Cyber Crime. Cyber Crime merupakan salah satu tingkat kejahatan yang pertumbuhannya paling cepat di negeri ini dan oleh karena itu dibutuhkan keahlian forensik dalam bidang IT. Yang dimaksud dengan ilmu forensik Ilmu adalah “… ilmu apapun yang digunakan untuk tujuan  hukum … (menyediakan) tidak memihak bukti ilmiah untuk digunakan dalam pengadilan hukum, dan dalam penyelidikan dan pengadilan pidana ….” (http:// www.thinkquest.org).

Menurut Marcus Ranum, “Jaringan forensik adalah menangkap, merekam, dan  analisis peristiwa jaringan untuk menemukan sumber serangan keamanan atau lainnya  masalah insiden” (http://searchnetworking.techtarget.com).

Dalam tulisan ini kami ingin mengatasi beberapa masalah yang kita hadapi di bidang digital forensik, secara umum, yang mungkin akan bertambah buruk jika metode kita tidak segera mendapatkan lebih pintar. Berikut adalah beberapa  masalah yang perlu diperhatikan dalam IT forensik:

• Jumlah data yang perlu diteliti dalam tiap kasus meningkat setiap tahunnya;
• perangkat lunak Forensik tidak stabil saat memproses besar jumlah data;
• Penegakan Hukum memiliki backlog besar dalam memproses kasus dalam waktu tertentu;
• Lebih banyak dan tekanan lebih banyak ditempatkan pada penyidik forensik digital untuk menghasilkan hasil yang dapat diandalkan dalam waktu yang sedikit.

Dalam IT forensik kemampuan analisis sangat dibutuhkan,karena untuk mengetahui suatu fakta ataupun mengusut suatu kasus maka harus memiliki kemampuan logika dan analisis yang baik. Menurut kebiasaannya, analisa data komputer dihubungkan dengan data pada media penyimpanan komputer, sedangkan untuk analisa data jaringan dihubungkan dengan data yang melintas pada suatu jaringan. Sebagai alat dan teknik analisa yang sering digunakan, kedua displin ini sudah terjalin. Kombinasi antara kemampuan analisis data komputer dan jaringan sangat penting untuk menangani suatu kejadian dan sebagai pendukung operasional. Untuk kedua analisis data yaitu analisis data komputer dan jaringan, maka proses analisa terdiri atas tahap – tahap berikut :

1. Acquisition (didapatnya) : memperoleh data dari sumber yang mungkin untuk data yang relevan, serta memeriksakan prosedur untuk integritas data dari sumber data.

2. Examination (pengujian) : penggunaan metode otomatis untuk menyelidiki data yang diperoleh .

3. Utilization (pemanfaatan) : laporan dari hasil pengujian, yang mana meliputi penggunaan tindakan dalam pengujian dan saran untuk peningkatan.

4. Review (tinjauan ulang) : melakukan tinjauan ulang untuk proses dan praktek dalam konteks tugas yang sekarang untuk mengidentifikasi kekurangbijakan, kesalahan prosedur dan permasalahan lain yang perlu untuk ditinjau ulang. Pelajaran untuk mempelajari pada sepanjang tahap tinjauan ulang harus disatukan kedalam usaha analisa data berikutnya.

Investigasi dan penuntutan kejahatan komputer memiliki beberapa isu unik, seperti:

  1. Penyelidik dan pelaku memiliki kerangka waktu padat untuk investigasi.
  2. Informasinya tidak dapat diukur.
  3. Investigasi harus turut mencampuri tingkah laku normal bisnis organisasi.
  4. Pasti ada kesulitan dalam memperoleh bukti.
  5. Data yang berkaitan dengan investigasi kriminal harus berlokasi di komputer yang sama sebagaimana kebutuhan data bagi kelakuan normal bisnis (percampuran data).
  6. Dalam banyak hal, seorang ahli atau spesialis dibutuhkan.
  7. Lokasi yang melibatkan kriminal pasti terpisah secara geografis dari jarak yang cukup jauh dalam yurisdiksi yang berbeda.
  8. Banyak yurisdiksi telah memperluas definisi properti untuk memasukkan informasi elektronik.

Tulisan ini disusun sebagai tugas Etika dan Profesionalisme TSI yang dibuat  oleh :

Zulkifli Lilyusron (11106533)

Fiora Harahap (10106550)

Terimakasih kepada sumber yang terkait dalam artikel ini :

http://amutiara.files.wordpress.com/2007/01/sp800-86.pdf

http://certification.about.com

Kode Etik IT Profesional

Idealnya, setiap bidang profesi memiliki rambu-rambu yang mengatur bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Dalam beberapa bidang profesi, seperti kedokteran, jurnalistik, dan hukum, rambu-rambu ini telah disepakati bersama para profesionalnya dan dituangkan ke dalam Kode Etik. Seseorang yang melanggar Kode Etik dinyatakan melakukan malpraktek dan bisa mendapatkan sangsi tergantung kepada kekuatan Kode Etik itu di mata hukum. Sangsi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan hukuman pidana.

Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian, diperlukan rambu-rambu tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Sejauh yang saya ketahui, belum ada Kode Etik khusus yang ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini, namun usahanya belum sampai menghasilkan suatu kesepakatan. Dalam tulisan ini, saya ingin memusatkan perhatian kepada Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT

Kode Etik Software Engineering yang dikeluarkan oleh joint team IEEE Computer Society dan ACM terdiri dari dua bentuk, versi singkat dan versi panjang. Versi singkatnya dapat dilihat pada gambar di samping, sedangkan versi panjangnya dapat di-download di sini.

Kode Etik ini menekankan agar software engineer (IT profesional) memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga agar profesinya adalah profesi yang bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan profesi yang terhormat. Komitmen ini tercermin pada saat seorang software engineer melakukan kegiatannya dalam membangun software, mulai dari melakukan analisa, membuat spesifikasi, membuat design, melakukan coding, testing maupun pemeliharaan software.

Pada setiap kegiatan tersebut, peran software engineer sangat penting, karena ia turut menentukan hasil akhir dari suatu pengembangan system. Dengan kata lain, dia berada dalam posisi untuk berbuat kebaikan atau berbuat yang merugikan orang lain. Untuk itulah pentingnya Kode Etik ini diterapkan oleh setiap individu software engineer.

Kalau kita melihat Kode Etik seperti yang disebutkan di atas, ada lima aktor yang perlu diperhatikan:

  1. Publik
  2. Client
  3. Perusahaan
  4. Rekan Kerja
  5. Diri Sendiri

Kepentingan publik (public interest) mendapat perhatian cukup besar dalam kode etik ini dan di berbagai tempat dalam Kode Etik, kepentingan publik itu disebut-sebut. Dalam melakukan kegiatannya, seorang software engineer dituntut untuk konsisten dengan kepentingan publik. Bahkan dalam rangka memenuhi kewajiban kepada client dan perusahaan pun kita dituntut untuk juga memikirkan kepentingan publik.

Untuk software yang menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya software flight control untuk pesawat terbang, kepentingan publik sangat kentara, yaitu salah satunya adalah safety. Definisi konsisten dengan kepentingan publik dalam kasus ini adalah agar kita membangun suatu software flight control yang reliable dan sesuai dengan fungsinya.

Lantas, bagaimana dengan software-software sederhana yang tidak mempengaruhi kehidupan publik? Misalnya sistem kepegawaian dalam suatu instansi pemerintah? Walaupun dalam derajat yang mungkin lebih rendah dibandingkan nyawa manusia, masih banyak kepentingan publik yang perlu diperhatikan, misalnya kemudahan masyarakat, transparansi, akuntabilitas, masalah uang publik, dll. Kode Etik tersebut meminta agar dalam setiap tindakannya, seorang software engineer memperhatikan kepentingan publik tersebut.

Terhadap client dan perusahaan tempatnya bekerja, software engineer dituntut agar dalam menimbang dan melakukan kegiatannya selalu berorientasi yang terbaik bagi client dan perusahaan. Yang terbaik bagi client adalah apabila kita menghasilkan suatu software yang berkualitas dengan delivery waktu yang sesuai. Bagi perusahaan, yang terbaik adalah apabila pengembangan software tersebut dilakukan dengan se-efisien mungkin sehingga biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin. Dalam hal ini, kepentingan kedua aktor tersebut dapat dipenuhi sekaligus dengan melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien.

Dalam prakteknya, seorang profesional IT bisa dihadapkan pada suatu kondisi yang bertolak belakang antara kepentingan satu aktor dengan kepentingan aktor lainnya. Misalnya, situasi di mana antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan Client bertolak belakang. Perusahaan ingin memotong biaya dengan mengurangi fitur-fitur, sedangkan Client ingin terus menambah fitur-fitur. Bagaimana kita harus bersikap? Siapa yang akan kita menangkan dalam hal ini?

Atau ada kasus sebagai berikut, sebuah instansi pemerintah dalam rangka ”menghabiskan” sisa anggarannya meminta anda untuk membuat suatu system yang anda tahu tidak akan digunakan dan hanya akan membuang uang saja. Sementara Client (dalam hal ini instansi pemerintah) dan Perusahaan anda telah setuju dengan proyek tersebut. Client anda tidak mempermasalahkan apakah software yang dihasilkan akan digunakan atau tidak, begitu pula Perusahaan tempat anda bekerja, tetapi anda tahu bahwa software yang anda buat tidak akan digunakan semestinya dan hal tersebut berarti hanya membuang-buang uang saja. Bagaimana anda bersikap?

Kode Etik tidak berdiri sendiri, perangkat hukum lainnya seperti kontrak kerja harus sama-sama dipenuhi. Dalam kasus pertama dimana terjadi konflik antara Client dan Perusahaan, kita mesti lihat kontraknya. Dokumen kontrak memiliki konsekuensi hukum yang jelas. Tentunya kita ingin memenuhi kontrak tersebut agar tidak kena sangsi hukum.

Kembali ke kasus ”menghabiskan” sisa anggaran tadi, bagaimana kita sebagai IT profesional bertindak apabila kita tahun bahwa proyek yang kita sedang kerjakan adalah sebetulnya proyek main-main untuk menghabiskan anggaran saja? Dari ketiga kemungkinan di bawah ini, mana yang anda pilih?

  1. Minta transfer ke proyek lain yang lebih ”benar”. Atau, kalau tidak memungkinkan untuk minta transfer ke proyek lain, cari saja kerja di perusahaan yang lain.
  2. Kerja secara profesional, menghasilkan software yang terbaik, tidak usah ambil pusing dengan urusan publik.
  3. Kerja setengah hati sambil ngedumel ke rekan kerja bahwa yang dikerjakannya akan hanya buang-buang uang saja.

Dari ketiga pilihan ini pilihan ketiga yang paling tidak konsisten dengan kode etik.

Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair dengan rekan kerja kita. Tidak bolehlah kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan memberi data atau informasi yang keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang.

Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai sesama profesional IT .

Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain:

  1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. Misalnya, kita yang menggunakan bahasa JAVA lebih baik daripada orang lain yang pakai Visual BASIC.
  2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih dahulu.
  3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat profesional IT vendor.

Persaingan yang tidak sehat akan menghasilkan zero-sum game, yaitu kondisi dimana seorang dapat maju dengan cara membuat orang lain mundur. Dengan bertindak fair, dapat dimungkinan dua pihak yang berkompetisi dapat sama-sama maju.

Walaupun Kode Etik di atas belum secara resmi diadopsi oleh asosiasi profesi di Indonesia, namun tidak ada salahnya apabila kita para profesional di bidang Software Engineering mengadopsinya secara pribadi. Selain hal tersebut merupakan bentuk pertanggung-jawaban moral sebagai profesional di bidangnya, mengadopsi kode etik akan mengangkat citra kita ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, dengan mulai mengikutinya sejak awal, maka, ketika suatu saat kode etik tersebut menjadi resmi diadopsi, kita telah siap.

Cyber Crime

Cyber crime merupakan kejahatan yang terjadi di dunia maya, kejahatan yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang maupun memanfaatkan teknologi untuk kepentingan individual maupun golongan dengan maksud yang tidak baik, dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang, semakin mudahna orang melakukan pertukaran informasi di dunia maya khususnya menggunakan internet maka semakin meningkat pula ancaman kejahatan melalui penggunaan teknologi ini. Hampir setiap aspek kegiatan manusia sekarang dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi, mulai dari kegiatan social maupun kegiatan bisnis. Sasaran utama pelaku cyber crime terutama dibidang bisnis ataupun perbankan secara online, atau dengan isilah e-commerce(Kegiatan perdagangan yang dilakukan secara elektronik) dan e-banking(kegiatan perbankan yang dilakukan melalui media elektronik).

Secara garis besar pelaku cyber crime memanfaatkan kelengahan si korban dengan menggunakan trik-trik tertentu maupun meretas langsung jaringan suatu organisasi misalnya bank ataupun suatu organisasi. Kejahatan didunia maya terjadi dalam jaringan internet. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis komputer yang menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata). Perkembangan Internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaannya, membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Tentunya untuk yang bersifat positif kita semua harus mensyukurinya karena banyak manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini. Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan risiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru.

Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus operandi yang ada, antara lain:

a. Unauthorized Access to

Computer System and Service

Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik system jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukannya hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu system yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi Internet/intranet. Kita tentu belum lupa ketika masalah Timor Timur sedang

hangat-hangatnya dibicarakan di tingkat internasional, beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam data base berisi data para pengguna jasa America Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak dibidang ecommerce yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer, 26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan para hacker, yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini beberapa waktu lamanya

(http://www.fbi.org)/

Sumber : http://www.4law.co.il/indo1.pdf

salah dan salah dan lagi2 salah,,,,

Saat ini posisiku sangatlah tidak baik, sekecil apapun kesalahan yang aku buat bisa mengakibatkan kesalahan fatal,  dari otakku hanya keluar kata-kata yang salah, pemikiran yang salah, perkiraan yang buruk, mungkin aku belum pantas berumur 22thn, aku terlalu cepat 10 thn, mungkin aku hanya seorang anak laki-laki, belum bisa menjadi pria seutuhnya, rasanya semua yang telah aku lakukan di duina ini tidak ada yang bisa membahagiakan ataupun membantu orang lain, hanya menyusahkan, menyedihkan, sebenarnya apa tujuan aku untuk hidup?, apa yang telah ALLAH perintahkan kepadaku untuk berada di dunia fana ini, siapa diri aku sebenarnya, apa yang harus aku lakukan, sekarang aku belum mengerti apa makna hidup, mungkin aku terlalu sering melihat hal yang tidak baik, karena itu ALLAH menutup pintu pikiranku, saat ini aku tidak mengerti mana yang di anggap benar dan mana yang dianggap salah, semuanya begitu semu, antara dunia nyata dan khayalanku bercampur menjadi satu, melebur, semangatku untuk hidup rasanya berkurang, cita-citaku hampir hilang, semua angan di masa depanku hanya khayal semuku saja, ,,kekuatan apa yang dapat merubah aku,aku tidak mau terjerumus terlalu dalam kegelapan, banyak orang yang menggantungkan harapannya kepada aku, aku terlalu asyik mengikuti arus kehidupan, sampai tak terasa kalau aku seudah terhanyut sangaat jauh, sebelum aku sampai ke hilir aku harus berusaha untuk berenang menuju ketepian mencari tempat yang baik,,,

rasanya aku ingin istirahat d tempat yang sejuk, menyenangkan, ditumbuhi pepohonan hijau,,aku ingin istrirahat yang sangat panjang….

proposal PSI

  1. 1. Latar Belakang

Kemajuan bidang teknologi informasi saat ini semakin berkembang.   Kemajuan teknologi informasi dapat terlihat dari banyaknya perusahaan telah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi. Hal ini dikarenakan penyampaian informasi secara cepat, tepat, dan akurat sangat dibutuhkan sehingga dapat mengefesienkan waktu bagi yang menggunakannya.

Kemajuan teknologi informasi juga ditemukan pada suatu usaha dibidang penjualan yang  mulai berkembang, yaitu mini market. Mini market adalah salah satu bentuk usaha menjual barang-barang yang pada umumnya diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai saat ini jumlah pelanggan semakin meningkat tetapi masih menggunakan sistem penjualan yang manual, tidak mengembangkan dan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang.

Oleh karena itu, pengembangan dari sistem lama menjadi suatu sistem baru yang lebih baik sangat diperlukan untuk memberi kemudahan transaksi penjulan dan pembelian dalam mini market. Sistem baru dibuat melalui beberapa tahap yang pada umumnya disebut dengan Siklus Hidup Sistem atau SDLC (System Development Life Cycle).

  1. 2. Tahap Perencanaan
  • Analisa Masalah

Transaksi penjualan dan pembelian barang dalam mini market masih dilakukan secara manual. Pada transaksi penjualan barang, pelanggan memilih barang yang akan dibeli kemudian diproses oleh kasir yaitu dengan membuat nota penjualan sebanyak 2 rangkap, 1 untuk pelanggan dan 1 untuk kasir, setelah itu kasir menghitung total harga yang harus dibayar oleh pelanggan secara manual. Pada transaksi pembelian barang dari suplier, menggunakan faktur pembelian yang dibuat 2 rangkap, 1 untuk admin dan 1 untuk suplier, proses perhitungan total harga dari barang yang dibeli dilakukan secara manual. Penyimpanan data barang, hanya dilihat dari nota penjualan dan faktur pembelian.

Sistem lama yang masih dilakukan secara manual, mempunyai banyak kendala dan kelemahan yaitu dalam melakukan transaksi penjualan dan pembelian membutuhkan waktu yang cukup lama dan bisa terjadi kecurangan atau kerangkapan data karena data barang yang dibeli dan dijual hanya berdasarkan nota penjualan dan faktur pembelian.

  • Tujuan Pengembangan Sistem

Sistem lama yang telah berjalan pada mini market dikembangan menjadi suatu sistem yang baru, dengan tujuan :

  1. meningkatkan kinerja perusahaan.
  2. meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam transaksi penjualan dan pembelian.
  3. mengurangi resiko kecurangan dan kerangkapan data.
  4. menghemat biaya operasional perusahaan.
  • Perencanaan Sistem

Sistem baru akan dibuat menjadi sebuah sistem yang terkomputerisasi, sehingga transaksi penjualan dan pembelian serta penyimpanan data tidak dilakukan secara manual. Sistem ini dibuat menggunakan 5 PC yaitu 4 PC untuk kasir dan 1 PC untuk admin. Kelima PC ini terhubung dengan suatu jaringan LAN yang menggunakan topologi STAR. Tampilan aplikasi dari sistem ini dibuat menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 sebagai database / penyimpanan data.

  • Perencanaan Biaya

–                      4 unit PC Pentium IV (kasir)

@ Rp 1.500.000,- * 4             =          Rp   6.000.000,-

–                      1 unit PC Centrino Core2Duo (admin)

@ Rp 3.000.000,- * 1             =          Rp   3.000.000,-

–                      2 Windows XP SP2 Home Edition

@ Rp    950.000,- * 2  =         Rp   1.900.000,-

–                      1 Microsoft Office 2003 Profesional Edition

@ Rp 3.170.000,- * 1  =         Rp   3.170.000,-

–                      1 Microsoft Visual Basic 6.0

@ Rp 2.000.000,- * 1  =         Rp   2.000.000,-

–                      4 unit printer Dot Matrik Epson

@ Rp   750.000,- * 1  =          Rp   3.000.000,-

–                      1 unit printer inkjet

@ Rp   300.000,- * 1  =          Rp      300.000,-

–                      1 roll kabel LAN                                 =          Rp        40.000,-

–                      Tinta dan Kertas                                 =          Rp      500.000,-

–                      Biaya pelatihan pegawai ( 1hari)         =          Rp      500.000,-_ +

Total Biaya                                                      =          Rp 20.410.000,-

  • Faktor Uji Kelayakan (TELOS)

Pengembangan sistem baru ini dibuat berdasarkan faktor uji kelayakan TELOS yaitu :

Teknikal

–     Sistem baru yang akan dibuat dapat digunakan untuk jangka waktu 10 tahun mendatang.

–          Menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 untuk tampilan aplikasi.

–          Menggunakan Microsoft Access 2003 untuk penyimpanan data (database).

–          Menggunakan Topologi jaringan STAR.

Ekonomi

–          Dana yang tersedia untuk pengembangan sistem       = Rp 25.000.000,-

–          Dana yang digunakan untuk pembuatan sistem baru = Rp 20.410.000,-

Legal

–          Sistem baru yang dibuat menggunakan software – software original

–          Pembuatan sistem sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Operasional

–          Dilakukan pelatihan / training 1 hari untuk pegawai mini market (kasir), mengenai sistem baru yang akan digunakan.

–          Dibuuhkan seorang Admin untuk mengatur pengoperasian sistem yang baru.

Strategi

  • Faktor Strategi

Selain berdasarkan faktor uji kelayakan, sistem baru ini juga memperhatikan faktor strategi PDM yaitu :

Produktivitas

–          Transaksi penjualan dan pembelian lebih cepat sehingga lebih banyak pelanggan yang dapat dilayani dalam satu waktu secara bersamaan.

Diferensiasi

–     Pelayanan yang diberikan lebih cepat karena transaksi sudah terkomputerisasi.

Manajemen

–     Dengan menggunakan sistem baru memudahkan pemilik melihat perkembangan minimarket serta memudahkan pemilik pengambilan keputusan.

  • Time Schedule

  1. 3. Tahap Analisa
  • WorkPlan
STEP DERIVERABLE ESTIMATED HOUR ACTUAL HOUR
1. Planning Phase 2 Months
2. Analysis Phase
Examine as is system – Information summaries 1 week
– Use Case
– Proses Model 1 week
– Data Model
Identify improvements – Idea for system 2 weeks
Develop robe system – System concept 2 weeks
– Use Case 2 weeks
– Proses Model 2 weeks
– Data Model 2 weeeks
3. Design Phase
Develop Physical Model – Physical Use Case 2 weeks
– Physical Proses Model 2 weeks
– Physical Data Model 2 weeks
Design Architecture – System Architecture 3 weeks
Design Infrastructure – Infrastructure Design 3 weeks
– Network Model 3 weeks
– Hardware 3 weeks
– Security Plan 2 weeks
Design Interface – Design Interface 2 weeks
Design Database – Database 2 weeks

Keterangan :

  1. Yang dilakukan pada tahap planning phase yaitu merencanakan aplikasi apa yang akan dibuat, mencari data sustem lama dan mencari data baru untuk aplikasi yang baru, pada tahap ini dibutuhkan waktu perkiraan selama 2 bulan.
  2. Pada tahap examine as is system, mencari ringkasan informasi dengan melakukan observasi dan interview kepada pemilik mini market, waktu perkiraan yang dibutuhkan selama 2 minggu.
  3. Pada tahap Identify improvement adalah pencarian ide awal yang digunakan untuk membuat sistem yang baru.
  4. Develop robe system, dalam tahap ini ditetapkan konsep sistem yang akan dibuat dibantu dengan pembuatan model-model seperti use case diagram, activity diagram, dan class diagram.
  5. Dalam tahapan Design Phase digambarkan bagaimana desain yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat, mulai dari arsitektur sistem, penggambaran infrastruktur jaringan maupun sistem keamanan yang dipakai, hingga perancangan tampilan interface dari sistem yang user friendly dan perancangan database yang digunakan sistem.
  • Analysis Plan
STEP TECHNIQUE SPESIFIC ACTIVITIES
1. Understand is as system – Gather Information – Observation at mini market

– Interview with owner

– Develop Proses Model
– Develop Data Model
2.Identified Improvemants – BPA (Bussiness Proccess Automation) Problem Analysis
3. Develop to be system – Gather Information Find Requirment
– Develop Proses Model UseCase Diagram
– Develop Data Model Class Diagram

Keterangan :

  1. Pada Tahap Understand is as system, teknik yang digunakan adalah pengumpulan informasi dengan cara observasi langsung bagaimana sistem yang lama berjalan dan melakukan interview kepada pemilik mini market untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem baru.
  2. Pada tahap Identified Improvemants ialah mengenali perekembangan yang akan dilakukan, teknik yang digunakan dalam tahap ini adalah BPA (Bussiness Proccess Automation), digunakan teknik ini karena sistem yang lama masih menggunakan cara manual yang kurang efektif, dibuatlah sistem yang secara otomatis membantu kinerja mini market untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan yang ada untuk dicari penyelesaiannya.
  3. Pada tahap Develop to be system ialah mengembangkan sistem yang akan dibuat dengan teknik pengumpulan informasi dan mencari requirment yang dibutuhkan sistem, teknik pengembangan proses model menggunakan use case diagram untuk menhetahui proses bisnis apa saja yang terdapat pada sistem yang baru, serta pengembangan data model dengan menggunakan class diagram yang menggambarkan keterhubungan antar database dalam sistem yang akan dibuat.
  • Find Requirment
REQUIRMENT ACTOR USE CASE
Pelanggan membayar barang di kasir Pelanggan, Kasir Membayar barang
Kasir menghitung total penjualan barang yang dibeli pelanggan Kasir Menghitung total harga
Kasir memberikan nota penjualan ke pelanggan Kasir, Pelanggan Memberikan nota
Admin meminta laporan penjualan harian ke kasir Admin, Kasir Meminta laporan penjualan harian
Kasir memberikan laporan penjualan harian ke admin Kasir, Admin Memberikan laporan penjualan harian
Admin mengecek persediaan barang Admin Mengecek Persediaan barang
Admin memesan barang ke suplier Admin, Suplier Memesan barang
Suplier mengirimkan barang dan memberikan faktur Suplier, Admin Mengirim barang dan memberikan faktur pembelian
  1. 4. Tahap Desain
  • Desain Output

Transaksi penjualan dan pembelian pada mini market, menggunakan nota penjualan, retur pembelian dan laporan penjualan harian sebagai output dan bukti transaksi. Desain output dibedakan menjadi output eksternal dan internal.

Output eksternal diberikan untuk pihak lain dari mini market, yaitu :

  1. Nota Penjualan : diberikan oleh kasir kepada pelanggan sebagai bukti penjualan. Frekuensi output ini diberikan setiap terjadi transaksi penjualan. Output memberikan informasi mengenai barang – barang yang dijual ke pelanggan dan total harga.
  2. Retur Pembelian : diberikan oleh admin kepada suplier sebagai bukti pembelian. Frekuensi output ini diberikan setiap terjadi transaksi pembelian. Output memberikan informasi mengenai barang –barang yang dibeli dari suplier dan total harga.

Output internal diberikan untuk pihak mini market, yaitu :

  1. Laporan penjualan harian : diberikan oleh kasir kepada admin. Frekuensi output ini diberikan setiap hari di akhir penjualan. Output memberikan informasi mengenai barang yang terjual dan stock barang.
  • Desain Input

Informasi dari pihak mini market dan pihak luar mini market diperlukan untuk mengetahui transaksi yang terjadi dan membantu dalam pengambilan keputusan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Desain input dibedakan menjadi input eksternal dan input internal.

Input eksternal merupakan informasi yang diperoleh dari pihak luar mini market, yaitu retur pembelian dari suplier. Input internal merupakan informasi yang diperoleh dari pihak mini market, yaitu nota penjualan untuk pelanggan.

  • Struktur Menu

}  Menu File : Log-in, Log-out, Keluar.

}  Menu Data : Data Pelanggan, Data Pemasok, Data Group, Data Produk, Data Barang.

}  Menu Transaksi : Pembelian Barang, Penjualan Retail, Retur Barang.

}  Menu Laporan : Seluruh Pemasok, Seluruh Grup Barang, Seluruh Produk Barang, Seluruh Barang, Barang Berdasarkan Produk, Penjualan per-Nota, Penjualan per-Tanggal Transaksi, Penjualan per-Periode, Pembelian per-Nota, Pembelian per-Periode.

}  Menu Setting

  • Desain Database

Sistem baru dibuat menggunakan 10 tabel yang membentuk suatu database yang dapat menyimpan data pelanggan, data suplier, data barang.

Tabel Pelanggan

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Kode_Pelanggan Text 5 Primary key
Nama_Pelanggan Text 35
Alamat Text 100
No_Telepon Text 15

Tabel Pemasok

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Kode_Pemasok Text 5 Primary key
Nama_Pemasok Text 35
Alamat Text 100
Kota Text 50
Propinsi Text 50
No_Telepon Text 15
No_Fax Text 15
KontakP Text 30

Tabel Grup

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Kode_Grup Text 3 Primary key
Nama_Grup Text 60

Tabel Produk

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Kode_Produk Text 7 Primary key
Kode_Grup Text 3 Foreign key
Nama_Produk Text 60

Tabel Barang

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Kode_Barang Text 11 Primary key
Kode_Produk Text 7 Foreign key
Nama_Barang Text 120
Satuan Text 25
Harga_Beli Number
Harga_Jual Number
Stok Number

Tabel Pembelian

Field Name Type Data Field Size Keterangan
No_Masuk Text 10 Primary key
Tgl_Masuk Date/Time
Total Number
Kode_Pemasok Text 5 Foreign key
UserID Text 30 Foreign key

Tabel Pembelian Detail

Field Name Type Data Field Size Keterangan
No_Masuk Text 10 Foreign key
Kode_barang Text 11 Foreign key
Harga_Beli Number
Jumlah Number
SubTotal Number

Tabel Penjualan

Field Name Type Data Field Size Keterangan
No_Nota Text 10 Primary key
Tgl_Nota Date/Time
Total_Bayar Number
Kode_Pelanggan Text 5 Foreign key
UserID Text 30 Foreign key

Tabel Penjualan Detail

Field Name Type Data Field Size Keterangan
No_Nota Text 10 Foreign key
Kode_Barang Text 11 Foreign key
Harga_Jual Number
Jumlah Number
SubTotal Number

Tabel Pengguna

Field Name Type Data Field Size Keterangan
Id Number
UserID Text 10
PassID Text 10
Nama Text 20
Level Text 5
  • Desain Interface
  • Rancangan Tampilan Menu Utama
  • Rancangan Tampilan Menu Login
  • Rancangan Tampilan Menu Data Pelanggan
  • Rancangan Tampilan Menu Data Pemasok
  • Rancangan Tampilan Menu Data Grup
  • Rancangan Tampilan Menu Data Produk
  • Rancangan Tampilan Menu Data Barang
  • Rancangan Tampilan Menu Transaksi Pembelian
  • Rancangan Tampilan Menu Transaksi Penjualan
  • Rancangan Tampilan Manajemen Pengguna
  • Use Case Diagram

  • Activity Diagram Penjualan
  • Activity Diagram Pembelian
  • Class Diagram

  • Sequence Diagram Transaksi Penjualan

Keterangan Sequence diagram Transaksi Penjualan :

  • Kasir akan masuk kedalam sistem dengan mengisi  user ID dan password dalam form login
  • Jika password dan user Id telah diverifikasi maka akan muncul form transaksi penjualan .
  • Setiap kali barang ditambahkan, otomatis subtotal akan dihitung, dengan demikian seterusnya sampai semua barang yang dibeli dimasukkan ke dalam transaksi penjualan, dalam proses ini dilakukan looping secara berulang.

LAMPIRAN OUTPUT

  • Tampilan Menu Log-in
  • Tampilan Menu Utama
  • Tampilan Menu Data Pelanggan
  • Tampilan Menu Data Pemasok
  • Tampilan Menu Data Grup
  • Tampilan Menu Data Produk
  • Tampilan Menu Data Barang
  • Tampilan Menu Transaksi Pembelian Barang
  • Tampilan Menu Transaksi Penjualan Retail
  • Tampilan Menu Laporan Seluruh Pemasok
  • Tampilan Menu Laporan Seluruh Grup Barang
  • Tampilan Menu Laporan Seluruh Produk Barang
  • Tampilan Menu Laporan Seluruh Barang
  • Tampilan Menu Laporan Barang Berdasarkan Grup
  • Tampilan Menu Laporan Penjualan Per – Nota
  • Tampilan Menu Laporan Penjualan Per – Tanggal Transaksi
  • Tampilan Menu Laporan Penjualan Per – Periode
  • Tampilan Menu Laporan Pembelian Per – Nota
  • Tampilan Menu Laporan Pembelian Per – Periode
  • Tampilan Menu Setting – Pengguna

Perancangan sistem pakar

3. ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

3.1       Analisa sistem pakar

Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari para pakar, serta buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar adalah seorang yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan orang sehingga dapat memecahkan permasalahan dengan cara yang lebih efisien. Oleh karena itu ruang lingkup ruang lingkup pembahasan penyakit demam berdarah tidak akan menyimpang dari pengetahuan dari para pakar.

Dalam pendiagnosaan berbagai penyakit demam berdarah, seorang dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik pengenalan dan ciri dari penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang akurat serta dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal demam berdarah.

Dari beberapa keunggulan sistem pakar online maka user mungkin saja ingin mengetahui bagaimana kesehatan yang terdapat dalam dirinya, dengan memperkirakan gejala-gejala dari penyakit tersebut sebagai rujukan sebelum user pergi berobat ke dokter yang sebenarnya.

3.2       Perancangan Basis Data

Dalam perancangan data ini digunakan mysql dan phpmyadmin sebagai pengaturan basis datanya. Hanya terdapat 2 buah tabel, tabel data yang digunakan untuk menyimpan pertanyaan dan tabel admin untuk pengaturan hak akses aplikasi, berikut adalah keterangan tabel lebih lanjut :

Tabel 3.1 Data

Nama field Tipe data Keterangan
Id INT (2) Digunakan untuk menentukan nomor urut pertanyaan yang nantinya akan berhubungan dengan jawaban yang dipilih oleh user
pertanyaan TEXT Berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gejala penyakit yang ada untuk dapat diambil kesimpulan
ifyes INT(1) nilai yang diberikan jika user menjawab ‘ya’
ifno INT(1) Nilai yang diberikan jika user menjawab ‘tidak’

Keterangan

Pada tabel 3.1 yang bernama tabel data berisi tentang pertanyaan yang diberikan kepada user dan merupakan inti dari aplikasi ini, jawaban yang dipilih user akan diambil kesimpulan penyakit apa yang diderita user dari gejala-gejala yang ada.

Tabel 3.2 admin

Nama field Tipe data Keterangan
id INT Berisi tentang nomor identitas yang digunakan untuk mengenali administrator
Username Varchar(30) Nama yang digunakan oleh user untuk masuk ke dalam sistem.
password Varchar(6) Menyimpan password ang dimiliki admin sebagai bentuk pengamanan data.

Keterangan :

Tabel 3.2 merupakan tabel identitas administrator, administrator sendiri bertugas mengupdate pertanyaan yang akan digunakan.

3.3       Perancangan pertanyaan sistem pakar berbasis web :

No. Pertanyaan IfYes ifNo
1. Apakah anda mengalami demam yang tinggi > 38 derajat celcius,lebih dari 3 hari? 2 2
2. Apakah anda mengalami mual sampai muntah? 3 3
3. Apakah anda mengalami nyeri sendi dan nyeri otot? 4 5
4. Apakah anda mengalami nyeri pada kepala serta pusing? 5 5
5. Apakah ada bentuk pendarahan dikelopak mata bagian dalam dan mengelami mimisan? 6 7
6. Apakah anda mengalami diare? 8 7
7. Apakah bagian ulu hati anda terasa sakit? 9 8
8. Apakah wajah anda menjadi kemerahan ? 9 9
9. Apakah badan anda muncul berca merah? 10 10
10. Apakah badan anda menggigil ? 11 12
11. Anda terkena penyakit Thypoid atau biasa dikenal dengan nama tipes, segeralah periksa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. terima kasih 0 0
12. Anda terkena penyakit Demam Berdarah Dangue, segeralah pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. terima kasih 0 0

Keterangan :

Pada pertanyaan pertama jika jawaban yang dipilih user adalah yes/no maka akan lanjut ke pertanyaan ke-2 sesuai dengan id number pertanyaan. Jawaban yang diberikan akan disamakan dengan nomor id pertanyaan.

3.5       Perancangan tampilan

Dalam membuat perancangan antar muka website menggunakan software macromedia dreamweaver untuk lebih memudahkan proses mendesain template web, dalam website ini hanya beberapa halaman saja, yaitu halaman tampilan awal, halaman menu pilihan, halaman form login, serta halaman edit data, berikut keterangan lebih lanjut :

  • Tampilan awal

Gambar 3.1 tampilan awal

Jika user meng-klik tombol menu makan akan berlanjut ke halaman hom.php.

  • Tampilan hom.php
Berisi ucapan selamat datang
Pengguna
Admin

Gambar 3.2 Tampilan halaman hom.php

Dalam halam ini terdapat dua buah menu yaitu menu pengguna yang akan menampilkan halaman tanya.php yang berisi pertanyaan-pertanyaan gejala penyakit. Kemudian menu admin akan menampilkan halaman form login, jika admin berhasil mengisi username dan password dengan benar maka akan tampil halaman haladmin.php

  • Tampilan form login
Password
Username
LOGIN

Gambar 3.3 Tampilan Form login

  • Tampilan Halaman haladmin.php
Tabel data pertanyaan
Id
Pertanyaan
ifyes
ifno
SUBMIT

Gambar 3.4 Tampilan haadmin.php

analisis web e-government

1. Analisa website Kabupaten Bogor, Tomohon Kota dan Samosir

Untuk mengetahui kelayakan suatu website e-government maka perlu analisa yang lebih mendalam sesuai dengan ketetapan yang telah dibuat depkominfo dalam inpres no. 3 tahun 2003 tentang “KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT”. Analisa yang dilakukan berguna untuk memberikan saran apabila masih terdapat kekurangan mengenai website tersebut, ataupun pengukuran baik atau buruknya suatu pengelolaan e-government berdasarkan ketentuan yang berlaku. Berikut adalah 3 buah website e-government untuk tingkat kabupaten yang kami analisis :

  1. 1. Website Kabupaten Bogor

Website kabupaten bogor dengan alamat http://www.bogorkab.go.id dipatenkan oleh pemerintah kabupaten bogor pada tahun 2007, penyampaian informasi yang diberikan kepada user bisa dibilang lengkap dan up to date, tampilan yang disajikannya pun sangat menarik, tidak terlalu banyak animasi-animasi yang tidak terlalu penting, website tersebut memiliki banyak link-link ke website organisasi pemerintah lain maupun organisasi swasta walaupun tertkadang link-link tersebut tidak semuanya dapat diakses. Karena Kabupaten Bogor termasuk ke dalam wilayah dataran tinggi dengan suhu yang sejuk maka hasil komoditas utama yang dihasilkan berupa hasil perkebunan maupun pertanian, dalam website ini data-data yang ditampilkan mengenai komoditas utama dijabarkan dengan sangat detail.

Berikut adalah analisa yang lebih mendalam mengenai website kabupaten Bogor berdasarkan kategori website yang baik menurut panduan depkominfo tahun 2003 :

Keterangan range :      1 – 5 : tidak bagus

6 – 7 : cukup bagus

8 – 10 : bagus

No Unit Analisis Bobot

Nilai

Kategori Bobot

Nilai

Jumlah

Total

% Nilai

Total

1 Informasi menu utama dalam Website 25% Potensi daerah

Komoditas utama

Kualitas SDM

40%

27%

24%

100% 22,75%
2 Informasi tambahan dalam fasilitas Website 20% Tahap I

Tahap II

Tahap III

16%

21%

40%

100% 15,4%
3 Penyediaan hubungan 15% G2C
G2B

G2G

36%

27%

21%

100% 12,6
4 Aksesibilitas 10% < 10 detik

10-30detik

>30 detik

100% 100% 15%
5 Design 10% Animasi

Grafis

Teks lengkap

18%

21%

32%

100% 7,1%
6 Jumlah tingkatan informasi 20% 1 Tingkat

2 Tingkat

3 Tingkat

4 Tingkat

15%

17,5%

20%

17,5%

100% 14%
jumlah 100% 86,85%

Keterangan :

Keterangan  :

  1. Potensi daerah adalah menginformasikan tentang kondisi kabupaten yang bersangutan seperti investasi, pariwisata dan penjualan hasil alam d kabupaten tersebut.

Nilai  bobot website ini :10 dengan perhitungan 10:̸10 x 40% = 40% karena pada website ini penjelasan yang mengenai potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Bogor dengan rinci dan menampilkan data-data yang akurat mulai dari bidang pertanian, perkebunan dan lain sebagainya yang terdapat pada kabupaten bogor.

Komoditas utama menjelaskan atau menginformasikan kekayaan alam yang terkandung di kabupaten tersebut yang berfungsi untuk menambah pemasukan dearah. Contohnya dalam sektor pertanian, kehutanan, pertambangan, perkebunan, sumber air peternakan.

Nilai bobot website ini : 9 dengan perhitungan 9/10 x 30% = 27% karena pada website ini informasi mengenai hasil utama dari kabupaten Bogor dari berbagai bidang ditampilkan secara terinci dan dengan perhitungan yang matang.

Kualitas SDM ialah kualitas masyarakat pada kabupaten yang bersangkutan maksudnya latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.

Nilai bobot website ini  : 8/10 x 30% = 24% karena dalam website ini menampilkan informasi latar belakang pendidikan yang terdapat di Kabupaten Bogor.

  1. 2. Tahap I merupakan informasi tambahan mengenai pendidikan baik informasi pendidikan maupun ilmu pengetahuan secara umum maupun informasi pendidikan yang terdapat di pada Kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : kami beri nilai 8 dengan perhitungan 8/10 x 20% = 16 %, karena pada website ini menampilkan informasi yang baik bagi user mengenai pendidikan maupun ilmu pengetahuan.

Tahap II merupakan informasi tambahan mengenai perniagaan yang terdapat di kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : 7 dengan perhitungan 7/10 x 30% = 21%, karena dalam website ini sudah cukup menampilkan informasi mengenai perniagaan, tetapi masih kurang banyak informasi mengenai perniagaan dalam segala bidang.

Tahap III merupakan informasi tambahan baik informasi secara umum diluar dari kegiatan pemerintahan maupun informasi khusus yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan kabupaten.

Nilai bobot webasite ini : 8 dengan perhitungan 8/10 x 50% = 40%, karena secara keseluruhan informasi yang diberikan baik informasi secara umum ataupun mengenai kegiatan dalam pemerintahan kabupaten Bogor itu sendiri ditampilkan secara jelas dan up-to-date.

  1. G2C (goverment to citizien) ialah website tersebut melakukan hubungan langsung ke masyarakat contohnya komunikasi secara online antara user dengan website kabupaten tersebut.

Nilai bobot website ini :9 dengan perhitungan 9/10 x 40% = 28% karena pada website ini menampilkan menu-menu yang membuat interaksi antara penduduk dengan pemerintah semakin baik seperti menu buku tamu, forum diskusi, mailing list.

G2B (goverment to business) ialah website tersebut melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan (bisnis). Contohnya dalam bidang pariwisata yang bekerjasama dengan perusahaan lain yang bersangkutan seperti penginapan dan travel agent.

Nilai bobot website ini :9 dengan perhitungan  9/10 x 30% = 27% karena pada website ini menampilkan beberapa link dengan tempat wisata maupun bekerja sama dengan perusahaan swasta maupun perusahaan negara.

G2G (goverment to goverment) ialah website tersebut menjelaskan tentang kerjasama antara beberapa kabupaten lain.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena pada website ini sudah melakukan kerjasama antara lembaga pemerintah lainnya, walaupun terkadang link yang bersangkutan tidak terkoneksi dengan baik.

  1. Aksesibilitas adalah kecepatan jaringan untuk mengakses pada setiap menu.

Nilai bobot website ini : 10̸10 x 100% = 100% karena kecepatan akses untuk menampilkan setiap menu sangat cepat kurang dari 10 detik

  1. Animasi adalah suatu benda atau gambar yang didesign untuk bergerak.

Nilai bobot website ini : 6 dengan perhitungan 7610 x 30% = 18% karena pada website ini kurang atraktif, tidak terdapat banyak animasi yang membantu menjelaskan informasi dengan lebih menarik.

Grafis adalah gambar dengan perpaduan warna yang senada.

Nilai bobot website ini : 7 dengan perhitungan 7/10 x 30% = 21% karena pemilihan warna dan pelatakan struktur navigasi yang cukup baik tetapi masih kurang atraktif.

Teks lengkap ialah tulisan yang menjelaskan tentang website tersebut secara detail dan dalam penulisannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Nilai bobobt website ini : 8 dengan perhitungan 8/10 x 40% = 36% karena informasi yang dibutuhkan user sudah cukup jelas dan mudah dimengerti dengan menggunakan pembahasan yang lengkap dan bahasa yang baku.

  1. 1Tingkat adalah persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya warnet dan lain – lain.

Nilai bobobt website ini : 6 dengan perhitungan 6/10 x 25% = 15% karena kurang menampilkan informasi mengenai tempat publik yang dapat digunakan untuk mengakses internet secara gratis.

2Tingkat adalah pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 7 dengan perhitungan 7/10 x 25% = 17,5% karena pada situs website ini cukup menampilkan informasi secara interaktif dengan adanya poling, forum diskusi, dan buku tamu, walaupun belum digunakan dengan maksimal

3Tingkat adalah pemantapan, meliputi pembuatan situs informasi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena pada situs website ini tidak ada transaksi layanan publik tetapi yang disajikan hanya berupa informasi saja.

4Tingkat adalah pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C.

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena hubungan antara G2B, G2C dan G2G yang disampaikan hanya berupa informasi saja dan tidak interaktif.

2. Kabupaten Tomohon kota

Untuk menganalisa website ini menggunakan range antara 1-10 dan akses internetnya dilakukan pada jam 11.00. Alamat website ini www.tomohonkota.go.id.

Keterangan range :      1 – 5 : tidak bagus

6 – 7 : cukup bagus

8 – 10 : bagus

No Unit Analisis Bobot

Nilai

Kategori Bobot

Nilai

Jumlah

Total

% Nilai

Total

1 Informasi menu utama dalam Website 25% Potensi daerah

Komoditas utama

Kualitas SDM

36%

30%

15%

100% 20,25%
2 Informasi tambahan dalam fasilitas Website 20% Tahap I

Tahap II

Tahap III

100%
3 Penyediaan hubungan 15% G2C
G2B

G2G

28%

24%

21%

100% 10,95%
4 Aksesibilitas 10% < 10 detik

10-30detik

>30 detik

100% 100% 10%
5 Design 10% Animasi

Grafis

Teks lengkap

21%

15%

36%

100% 7,2%
6 Jumlah tingkatan informasi 20% 1 Tingkat

2 Tingkat

3 Tingkat

4 Tingkat

7,5%

12,5%17,5%17,5%

100% 12,4%
Jumlah 100% 75%

Keterangan  :

  1. Potensi daerah adalah menginformasikan tentang kondisi kabupaten yang bersangutan seperti investasi, pariwisata dan penjualan hasil alam d kabupaten tersebut.

Nilai  bobot website ini : 9:̸10 x 40% = 36% karena pada website ini sudah menjelaskan secara detail tentang pariwisata, cara melakukan investasi dan beberapa hasil alam yang bisa dijual.

Komoditas utama menjelaskan atau menginformasikan kekayaan alam yang terkandung di kabupaten tersebut yang berfungsi untuk menambah pemasukan dearah. Contohnya dalam sektor pertanian, industri pengembangan kopi,kelapa, cengkeh, kelapa pohon, ubi jalar dan industri pengembangan anyaman bambu, pengolahan kubis, gula semut, alkohol teknis dan pengolahan jagung.

Nilai bobot website ini : 10̸10 x 30% = 30% karena pada website ini sudah menginformasikan komoditas utama yang dihasilkan dari kabupaten tersebut.

Kualitas SDM ialah kualitas masyarakat pada kabupaten yang bersangkutan maksudnya latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.

Nilai bobot website ini  : 5̸10 x 30% = 15% karena pada website ini tidak menginformasikan kualitas SDM sama sekali.

  1. 8. Tahap I merupakan informasi tambahan mengenai pendidikan baik informasi pendidikan maupun ilmu pengetahuan secara umum maupun informasi pendidikan yang terdapat di pada Kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : kami beri nilai 6 dengan perhitungan 6/10 x 20% = 12 %, karena pada website ini kurang menampilkan informasi mengenai pendidikan maupun ilmu pengetahuan

Tahap II merupakan informasi tambahan mengenai perniagaan yang terdapat di kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : 8 dengan perhitungan 8/10 x 30% = 24%, karena dalam website ini menampilkan informasi mengenai perniagaan, informasi yang lebih banyak ditampilkan mengenai informasi perniagaan dalam bidang pariwisata.

Tahap III merupakan informasi tambahan baik informasi secara umum diluar dari kegiatan pemerintahan maupun informasi khusus yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan kabupaten.

  1. G2C (goverment to customer) ialah website tersebut melakukan hubungan langsung ke masyarakat contohnya komunikasi secara online antara user dengan website kabupaten tersebut.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 40% = 28% karena pada website ini hanya menjelaskan surat perizinan dan syarat – syarat perizinan saja contohnya seperti izin usaha jasa konstruksi, izin gangguan dan lain – lain tetapi masyarakat atau publik tidak bisa mengurusnya secara online.

G2B (goverment to business) ialah website tersebut melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan (bisnis). Contohnya dalam bidang pariwisata yang bekerjasama dengan perusahaan lain yang bersangkutan seperti penginapan dan travel agent.

Nilai bobot website ini : 8̸10 x 30% = 24% karena pada website ini menjelaskan lokasi dari penginapan dan travel agent secara detail sehingga memudahkan untuk para wisatawan untuk berkunjung.

G2G (goverment to goverment) ialah website tersebut menjelaskan tentang kerjasama antara beberapa kabupaten lain.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena pada website ini sudah melakukan kerjasama antara beberapa kabupaten lain  walaupun dalam jumlah yang masih sedikit atau terbatas.

10.  Aksesibilitas adalah kecepatan jaringan untuk mengakses pada setiap menu.

Nilai bobot website ini : 10̸10 x 100% = 100% karena kecepatan aksesnya kurang dari 10 detik maka untuk kecepatan akses sudah bagus.

11.  Animasi adalah suatu benda atau gambar yang didesign untuk bergerak.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena pada website ini terdapat benda bergerak walaupun hanya dibeberapa page (halaman) saja.

Grafis adalah gambar dengan perpaduan warna yang senada.

Nilai bobot website ini : 5̸10 x 30% = 15% karena gambar yang ditampilkan pada website ini belum terlalu, masih sederhana dan perpaduan warna yang tidak senada.

Teks lengkap ialah tulisan yang menjelaskan tentang website tersebut secara detail dan dalam penulisannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Nilai bobobt website ini : 9̸10 x 40% = 36% karena informasi yang dibutuhkan user sudah cukup jelas dan mudah dimengerti dengan menggunakan pembahasan yang lengkap dan bahasa yang baku.

12.  1Tingkat adalah persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya warnet dan lain – lain.

Nilai bobobt website ini : 3̸10 x 25% = 7,5% karena tidak adanya tempat bisa untuk mengakses informasi tentang situs website kabupaten tersebut.

2Tingkat adalah pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 5̸10 x 25% = 12,5% karena pada situs website ini sama sekali tidak menyantumkan poling interaktif sehingga user yang membrowsing website ini tidak bisa memberikan penilaian.

3Tingkat adalah pemantapan, meliputi pembuatan situs informasi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena pada situs website ini tidak ada transaksi layanan publik tetapi yang disajikan hanya berupa informasi saja.

4Tingkat adalah pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C.

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena hubungan antara G2B, G2C dan G2G yang disampaikan hanya berupa informasi saja dan tidak interaktif.

Kesimpulan dari analisa website ini bahwa website ini sudah cukup memadai dalam menyampaikan informasi tetapi masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki seperti kurangnya interaksi antara user seperti tidak adanya poling dan buku tamu yang berfungsi untuk memberikan saran, website ini juga tampilannya bersifat statis dan monoton atau terpaku hanya pada informasi saja, dalam hal design juga kurang variasi.

3. Kabupaten samosir

Dalam menganalisa website ini menggunakan range antara 1-10 dan dalam mengakses website ini dilakukan pada jam sibuk yaitu pd pukul 11.00. Alamat website ini www.samosirkab.go.id.

Keterangan range :     1 – 5 : tidak bagus

6 – 7 : cukup bagus

8 – 10 : bagus

No Unit Analisis Bobot

Nilai

Kategori Bobot

Nilai

Jumlah

Total

% Nilai

Total

1 Informasi menu utama dalam Website 25% Potensi daerah

Komoditas utama

Kualitas SDM

28%

21%

15%

100% 16%
2 Informasi tambahan dalam fasilitas Website 20% Tahap I

Tahap II

Tahap III

12%

24%

35%

100% 14,20%
3 Penyediaan hubungan 15% G2C
G2B

G2G

24%

24%

24%

100% 10,8%
4 Aksesibilitas 10% < 10 detik

10-30detik

>30 detik

100% 100% 10%
5 Design 10% Animasi

Grafis

Teks lengkap

21%

21%

36%

100% 7,8%
6 Jumlah tingkatan informasi 20% 1 Tingkat

2 Tingkat

3 Tingkat

4 Tingkat

25%

25%

18,75%17,5%

100% 17,25%
Jumlah 100% 76,05%

Keterangan :

  1. Potensi daerah adalah menginformasikan tentang kondisi kabupaten yang bersangutan seperti investasi, pariwisata dan penjualan hasil alam d kabupaten tersebut.

Nilai  bobot website ini : 7̸10 x 40% = 28% karena potensi daerah pada website kabupaten samosir sudah cukup menginformasikan tentang kabupaten tersebut.

Komoditas utama menjelaskan atau menginformasikan kekayaan alam yang terkandung di kabupaten tersebut yang berfungsi untuk menambah pemasukan dearah.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena hanya menjelaskan tentang hasil komoditas saja seperti produksi sayur – sayuran, palawija dan padi dan tidak menjelaskan secara detail.

Kualitas SDM ialah kualitas masyarakat pada kabupaten yang bersangkutan maksudnya latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.

Nilai bobot website ini : 5̸10 x 30% = 15% karena pada website ini informasinya tidak lengkap dan ada beberapa data yang tidak dijelaskan atau dicantumkan.

  1. Tahap I merupakan informasi tambahan mengenai pendidikan baik informasi pendidikan maupun ilmu pengetahuan secara umum maupun informasi pendidikan yang terdapat di pada Kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : kami beri nilai 6 dengan perhitungan 6/10 x 20% = 12 %, karena pada website ini kurang menampilkan informasi mengenai pendidikan maupun ilmu pengetahuan

Tahap II merupakan informasi tambahan mengenai perniagaan yang terdapat di kabupaten samosir.

Nilai bobot website ini : 8 dengan perhitungan 8/10 x 30% = 24%, karena dalam website ini menampilkan informasi mengenai perniagaan, informasi yang lebih banyak ditampilkan mengenai informasi perniagaan dalam bidang pariwisata.

Tahap III merupakan informasi tambahan baik informasi secara umum diluar dari kegiatan pemerintahan maupun informasi khusus yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan kabupaten.

Nilai bobot website ini : 7 dengan perhitungan 7/10 x 50% = 35%, karena pada website ini cukup menampilkan informasi baik secara umum ataupun secara khusus mengenai informasi kegiatan kabupaten.

  1. G2C (goverment to customer) ialah website tersebut melakukan hubungan langsung ke masyarakat contohnya komunikasi secara online antara user dengan website kabupaten tersebut.

Nilai bobot website ini : 6̸10 x 40% = 24% karena pada website adanya interaksi secara online antara user dengan server, sehingga user bisa menuliskan kritik dan saran pada website kabupaten tersebut.

G2B (goverment to business) ialah website tersebut melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan (bisnis). Contohnya dalam bidang pariwisata yang bekerjasama dengan perusahaan lain yang bersangkutan seperti penginapan dan travel agent.

Nilai bobot website ini : 8̸10 x 30% = 24% karena pada website ini adanya hubungan bisnis antara kabupaten samosir dengan perusahan yang bergerak dalam bidang kehutanan, penginapan dan travel agent secara detail sehingga memudahkan untuk para wisatawan untuk berkunjung.

G2G (goverment to goverment) ialah website tersebut menjelaskan tentang kerjasama antara beberapa kabupaten lain.

Nilai bobot website ini : 8̸10 x 30% = 24% karena pada website ini terdapat link yang menghubungkan ke instansi – instansi pemerintahan yang lain tetapi hanya berupa informasi saja.

  1. Aksesibilitas adalah kecepatan jaringan untuk mengakses pada setiap menu.

Nilai bobot website ini : 10̸10 x 100% = 100% karena kecepatan aksesnya kurang dari 10 detik maka untuk kecepatan akses sudah bagus dan responsif.

  1. Animasi adalah suatu benda atau gambar yang didesign untuk bergerak.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena pada website ini menggunakan animasi bergerak terutama tampilan objek wisata pada halaman muka.

Grafis adalah gambar dengan perpaduan warna yang senada.

Nilai bobot website ini : 7̸10 x 30% = 21% karena pada website ini menggunakan perpaduan warna yang senada.

Teks lengkap ialah tulisan yang menjelaskan tentang website tersebut secara detail dan dalam penulisannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Nilai bobobt website ini : 8̸10 x 40% = 36% karena pada website ini teks pada setiap menu menginformasikan data yang sudah lengkap bagi user dan mudah dimengerti dengan menggunakan pembahasan yang lengkap dan bahasa yang baku.

  1. 1Tingkat adalah persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya warnet dan lain – lain.

Nilai bobobt website ini : 10̸10 x 25%  = 25% karena adanya akses umum di salah satu kabupatennya yang memudahkan masyarakat atau penduduk untuk mengakses websitte tersebut.

2Tingkat adalah pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 10̸10 x 25% = 25% karena adanya poling interaktif dan buku tamu sehingga user yang membrowsing website ini tidak bisa memberikan penilaian seperti kritik dan saran.

3Tingkat adalah pemantapan, meliputi pembuatan situs informasi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.

Nilai bobobt website ini : 7,5̸10 x 25% = 18,75% karena pada situs website ini hanya terbatas dalam menyampaikan informasi saja.

4Tingkat adalah pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C.

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena adanya interaksi antara masyarakat dalam bidang bisnis dan pelayanan publik pada kabupaten tersebut.

Kesimpulan dari analisa website ini bahwa website ini sudah cukup memadai dalam menyampaikan informasi dan sudah cukup interaktif seperti adanya poling dan buku tamu yang memudahkan user dalam memberikan saran dan kritik selain itu sudah ada akses umum di salah satu kabupaten tetapi masih ada kekurangan yang harus diperbaiki seperti informasi yang bersifat statis atau kurangnya pembaharuan terhadap informasi.

3. Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis mengenai ketiga website e- government tingkat kabupaten daerah ternyata dari ketiga website tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ternyata setelah dilakukan perhitungan website dari kabupaten Bogor yang memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kedua website lainnya, sehingga bisa dikatakan website Kabupaten Bogor menjadi yang terbaik dengan nilai 86,85% telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan berdasarkan ketetapan pemerintah mengenai e-government.

3.2 Saran

Diharapkan dilakukan perbaikan dari berbagai bidang untuk lebih meningkatkan kinerja pemerintah sehingga terjadi hubungan yang baik antara, pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum.

Telematika

Telematika mungkin bisa didefinisikan sebagai gabungan antara teknologi informasi, telekomunikasi dan multimedia. Dengan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat dalam hal berkomunikasi maka perlu didukung teknologi informasi yang handal dan up-to-date. Perkembangan bidang telematika berkembang sangat cepat seiring dengan pengembangan hardware yang dikerjakan oleh beberapa vendor. Dengan adanya hal tersebut, manusia dapat lebih cepat menyelesaikan tugas mereka. Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe. Telematika bisa didefinisi kan dengan banyak kata tergantung ruang lingkupnya.

Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap

Telematika dapat digolongkan dalam beberapa golongan sesuai fungsinya yaitu :

1. E-Goverment

Dalam hal ini teknologi informasi yang digunakan berkaitan dengan kegiatan pemerintahan. E-Government sering juga disingkat dengan e-Gov. e-Gov pertama kali diusulkan pada tahun 1990 dan diuji coba di beberapa negara bagian Amerika. Saat ini beberapa negara bagian tersebut telah menerapkan layanan pemerintahan kepada masyarakat dengan menggunakan internet.

Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship). Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya

2. E-commerce

Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines.

3. E-Learning

Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.

Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.

Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.